![]() |
| The Raid |
Film The Raid Berada Di Posisi 11 Box Office AS - Film garapan sutradara Gareth Evans, ‘The Raid’, mendapat sambutan yang bagus sejak penayangan perdananya, 23 Maret lalu. Jumlah penonton film yang dibintangi Iko Uwais ini terus bertambah dari hari ke hari. Tak hanya itu, film ini juga meraih sukses di Amerika Serikat.
Film produksi PT Merantau Film ini berhasil melesat tajam di box office AS. Film “The Raid’ berada di posisi 11 dengan penghasilan sebesar US$ 1.228 juta atau sekitar Rp11, miliar.
“Iya yang menjadi fenomenal dan membuat kita surprise adalah di saat kita tahu, saat weekend ketiga, kita sudah berada di peringkat 11 box office. Ini benar-benar mengejutkan,” kata produser film “The Raid” Senin, 9 April 2012.
Ario bercerita, di pekan pertama film yang juga dibintangi Donny Alamsyah itu berada di peringkat ke 24 dengan pendapatan sebear US$ 221 ribu atau sekitar Rp2 miliar. Sedangkan di pekan kedua, peringkat ‘The Raid’ naik ke posisi ke 20. Ario pun menyambut bahagia karena di AS, bioskop untuk film tersebut juga terus bertambah.
“Dari 14 layar, terus bertambah lagi dan sekarang diputar di seratus lebih layar di Amerika sana. Alhamdulillah ya,” ucapnya.
Tak hanya sukses di negara Paman Sam saja, film bergenre laga ini juga berhasil menarik perhatian penonton di tanah air. Bahkan, di beberapa bioskop, juga terjadi penambahan layar untuk film tersebut.
Hal ini bisa dibilang luar biasa untuk film Indonesia sekaligus membuktikan bahwa antusiasme masyarakat tanah air begitu besar untuk menyaksikan film produksi PT Merantau Films itu. Penonton film ‘THe Raid” di Indonesia telah mencapai 1 juta lebih.
“Sekarang kita masih perhatikan bioskop-bioskop di Jakarta dan daerah. Alhamdulillah, targaet satu juta penonton sudah terlampaui,” ucapnya.
Film ini menceritakan perjalanan 20 anggota pasukan khusus dalam menjalankan misi menangkap satu gembong narkotika kejam di sebuah gedung 30 lantai yang tak tersentuh aparat. Misi penuh bahaya ini juga dibintangi oleh Ray Sahetapy, Donny Alamsyah, Yayan Ruhiyan, Joe Taslim dan Pierre Gruno.









Katniss Everdeen: Seorang sukarelawan untuk menggantikan posisi adiknya dalam kompetisi The Hunger Games.
Katniss layaknya gadis yang lahir dari sebuah debu dan kotoran
pertambangan Panem serta berubah menjadi pahlawan. Secara umum, Katniss
adalah gadis yang sederhana, namun pada keadaan tertentu dia bisa
berubah menjadi dingin dan tanpa pamrih untuk kesetiaannya.
Gale:
Seorang pemburu, petarung sekaligus sahabat dekat Katniss yang merasa
kecewa ketika dia mencalonkan diri untuk terlibat di kompetisi The Hunger Games. Tidak ada yang bisa melebihi kebenciannya terhadap perlakuan kasar Ibu Kota Panem kepada penduduknya. Baginya, The Hunger Games adalah kegiatan yang sangat menyimpang.
Peeta:
Seorang pria pengagum berat Katniss yang tinggal di daerah District 12
namun kurang yakin apakah gadis yang dia puja itu dapat dipercaya. Peeta
dan Katniss menjadi tim yang solid di The Hunger Games sekaligus menjadi favorit penonton setia acara tersebut.
Haymitch: Mantan juara The Hunger Games yang bertugas untuk melatih Katniss agar bisa selamat dari kompetisi tersebut. Haymitch menganggap, kompetisi The Hunger Games adalah hal yang sepele meskipun meraih kemenangan ataupun kalah.
Effie: Sejak Katniss dan Peeta terlibat kompetisi The Hunger Games, seluruh hidup mereka bergantung kepada Effie yang bertugas untuk membuat keduanya menjadi bintang televisi.
Cinna: Adalah pengarah gaya Katniss di The Hunger Games untuk bisa membangkitkan semangat dari para dukungan suporter setianya.